Halaman

Senin, 21 Oktober 2013

Cerita cinta di sekolah

“Hardi …..!!!!!!!!!!!!”pada suatu hari sepulang sekolah.
”iya” Hardipun menjawab sambil menoleh ke belakang.
Ternyata yang memanggil tak lain ialah Mona teman sekelasnya.
“Bareng pulang yuuk”mona menawarkan pulang bareng.
“mmmm…..gk akh entar ada yang marah”Hardi menjawab.
“Emang siapa yang harus marah..??”
“Ya…Pacar kamulah…siapa lagi….!”
“Emang kamu pernah liat aku jaln bareng sama cwok mesra??..Paling aku cuman sama temen cwok…Jujur nih aku masih jomblo tahu..!! “.
“Akh….masa wanita secantik kamu gk punya pacar..!!”.
“Beneran,har..!!”
“akh masa..!!”.Hardipun menjawab dengan hati bahagia mengetahui Mona belum punya pacar”.
“Iya…udah akh..jangan ngebahas pacar mulu……..jalan yuuk..!!”.
“Iya deh….yuk…!!”.
(Mereka jalan berdua dengan mobil Mona..)
        “eh…kita mampir dulu yuk….ke mol…ada yang harus aku beli di sana…!!!”Mona bicara…
“ya udah….terserah kamu aja Mon..”Hardi menjawab.
(merekapun berhenti di sebuah mol)
 “emangnya kamu mau beli apa Mon..??”Hardi bertanya
“aku mau beli hadiah buat ibu…tolong bantuin aku yah,soalnya aku bingung nau beliin apa..!!”
“emangnya ibu kamu suka cerita gak pingin apa…?”
“Ibu aku pinginya  sih,,,baju muslimah…soalnya punya ibu udah jelek…!!”
“beliin itu ajah Mon…!!”
“iya yah…gk kepikiran ….thanks ya Har…!!!”
“iya.. nyantai aja Mon..!!!”
(setelah beli baju yang sesuai… merekapun bergegas pulang)
         Sesampai di depan rumah Hardi…Hardi pun turun…!!!
“thanks ya Mon,udah nganterin aku pulang…!!!”
“Iya…sama-sama…thanks juga yah…berkat kamu aku bias beliin hadiah yang sesuay buat Ibuku…”
“iya..myantai ajah Mon…mampir dulu yuk..!!
“gak akh…kapan-kapan!!! Bye Hadi…!!”
“Bye..!!”
          Keesokan harinya,di sekolah hardi biasa langsung ke kelasnya…..Ternyata Mona suda lebih dulu ada di kelas…..dan kebetulan di kelasnya itu Cuma berdua..
“hai,Mon…!!”
“eh..Hai Hardi..!”
“kok senadirian..tmen kamu pada ke mana,,??”
“Yang lain lagi ke kampus”
“pas banget nih buat ungkapin perasaan ku nich…!!”Hardi di dalam hati…
Boleh gak aku nyatain sesuatu..!!”Hardi bicara
“emangnya kamu mau nyatain apa..??”
 “Sebanarnya aku dari dulu aku suka sama kamu..”
“terus…!!!”Mona memotong pembicaraan Hardi
“mau gak kamu jadi pacar aku..!!!”
“hahhh…!!!!!!!”Mona terkejut atas ucapan Hardi..
“mau gak’’Hardi bicara”
“gimana yah…sebenarnya aku juga dari dulu suka sama kamu”
“trus…!!!”
“iya deh…aku mau kok jadi pacar kmu..”
“Serius…?”
“ya..serius..!!”
    Hardipun gembiara …entah apa yang di rasakan oleh dia saat itu.
      Hardi pun mengajak Mona ke restoran “Mon nanti malam gimana kalo kita nge date yuk”…
“terserah kamu aja beibh..!!”mona merespon
             Kebetulan malam itu adalah malam minggu..Hardipun menjemput mona dengan menggunakan mobil dan ternyata Mona telah manunggunya di depan rumahnya..dan merekapun langsung berangkat ke sebuah restoran..
“gimana Mon.?sorry yah ng datenya di sini soalnya aku gk bisa ajak kmu ke restoran mahal.!!!”Hardi menjelaskan ke Mona
“Gak apa-apa ini lebih dari cukup.yang penting aku bisa sama kamu..!!”.Mona menjawab.
      Sedang asiknya mereka menyantap makanan…Hardi mengambil sesuatu di dalam saku celananya.
Ternyata ia mengambil sepasang cincin,dan memberi salah satu cincin itu kepada Mona sambil bicara
“Mon,walaupun cincin ini sederhana.aku mau kamu pakai ini sebagai lambing cinta kita”.
“oh,Hardi…..!!!!!!Kamu memang paling bisa  buat aku bahagia..”.
Kalau begitu trimalah cincin itu”.
Mona pun menerma cincin itu dengan rasa bahagia.
     Setelah mereka selesai,tanpa di sadarib oleh Mona.tenyata Hardi telah menyiapkan surprise lainnya
“mon.aku tutup yah mata kamu”
“Emangnya ada apa..??’mona menjawab
“udah liat aja entar”
           Setelah sampai di tempat tujuan..kemudian Hardi membuka kain penutup mata  Mona “,surprise…!!!!!!!!!!!!!!!”
Tarnyata Hardi   telah menyiapkan tempat duduk di taman yang di tata rapih..
“ Oh  Hardi…ini semua untuk apa..???”mona bertanya
“entar juga kamu tahu”
     Ciuuuuuuuutttttttttttttttttttttt…………..duaaaaaaaarrrrrrrrrr…….!!!!!!!!..
Ternyata beberapa kembang api terlohat oleh mereka berdua….dan cahaya kembang api itu berbentuk hati.
“surprise”Hardi bicara ke pada Mona
“owh…so sweet..!!”mona membalas kat –kata Hardi
     Entah apa yang di rasakan oleh Mona mungkin saking bahagianya ,Mona menutup mata sejenak.Mereka di sanasampai pukul 08.00 malam…
“Mon, kita pulang yuk sudah malam..! aku gak enak sama orang tuamu kalo kita kemaleman ”hardi mengajak Mona pulang
“iya deh…meskipun aku masih mau di sini sama kamu”Mona menjawab
“kan bisa lain kali lagy”
“Ia dech”
Merekapun bergegas pulang
         Sesampai di depan Rumah Mona mona pun turun..
“I love you Hardi”mona bicara pada Hardi
“I love tou to…!!Sampai ketemu lagi” Hardi mejawab
“iya”.
   Hardi pun bergegas pergi.sementara Mona masuk ke rumahnya.saat bahagia masa nasa muda mereka Nampak terpancar di raut muka mereka muka mereka.
Sungguh indah masa-masa muda itu.
          Kembali ke sekolah mereka sering bejalan berdua setiap ke kelas ke mana –mana selalu berdua,maklum pasangan yang baru seumur biji jagung itu sedang dalam perasaan berbunga-bunga.itulah sepenggal cerita tentang percintaan remaja saat ini…
 
 

 

Kamis, 14 Maret 2013

Biografi Bob Sadino :)




Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
 Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.

 Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.


Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya 
 sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.

  
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Anak Guru

Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.

Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”

 Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.

Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.

Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.

Profil dan Biodata Bob Sadino

Nama :
Bob Sadino
Lahir :
Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama :
Islam

Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)

Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)

Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981

Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618